Wednesday, March 30, 2011

Peluang Ekspor Indonesia


Gambar : Tanaman Obat

Tidak mudah sebenarnya untuk melakukan pemastian prospek produk yang positif dari negara berkembang. Kenapa ? Karena dalam hal ini terjadi transfer dalam jumlah besar bahan alam dari negara berkembang ke industri farmasi untuk kepentingan riset. Industri farmasi berkepentingan melakukan eksplorasi kekayaan alam hayati ( terutama variabilitas) untuk kepentingan komersial dan sumber bahan biokimia. Tipe perdagangan semacam ini adalah perdagangan yang dikendalikan oleh penelitian ( research driven trading). Perusahaan farmasi melakukan studi penelitian kandungan dan efek pada spesies tanaman obat yang spesifik untuk kemudian pengembangan dilanjutkan dalam rangka menemukan obat baru, lalu dipatenkan.

Riset semacam ini membutuhkan sumber daya yang sangat besar, baik dari segi pengetahuan, teknologi, peralatan, hingga sokongan dana dimana hanya industri- industri farmasi skala besar yang mampu melaksanakan. Eksportir dari negara berkembang sebaiknya mengambil peluang dari bahan alam yang sudah diketahui kandungan dan efeknya, yang belum dipatenkan serta masih dapat diperdagangkan secara bebas.

Sebanyak 2000 tumbuhan obat dan tanaman aromatik digunakan di Eropa untuk kebutuhan komersial. Beberapa spesies botani secara konsisten dibutuhkan oleh banyak industri di US dan Eropa hingga setidaknya lima tahun kedepan. Salah satunya adalah Echinacea, dan beberapa tumbuhan yang paling banyak dibutuhkan adalah Gingko, Ginseng, Valerian, Goldenseal, dan Bawang Putih.


Sumber : CBI (Euro)
http://bisnisfarmasi.wordpress.com

No comments:

Post a Comment