Saturday, November 28, 2009

Perjalanan Di Padang Gurun


Meja Anda penuh dengan kertas - kertas tugas yang belum diselesaikan. Karyawan lain di kantor telah pulang. Anda melihat ke arah jam. Jam berbalik menertawakan Anda. Anda bertanya-tanya dengan perasaan yang tidak enak, apakah pekerjaan ini akan kunjung selesai.
Dosen Anda terus saja berbicara selama 3 jam kuliah dalam mata kuliah yang paling membosankan di dunia. Tidak ada tempat yang tersedia untuk menggambar iseng di buku catatan dan masih tersisa 30 menit sebelum kuliah selesai. Anda mulai berpikir bahwa entah bagaimana terpaku oleh waktu.
Menunggu dapat menjadi bentuk khusus dari penyiksaan, terburuk dari segala rasa sakit. Kombinasi frustasi dan kebosanan dapat membuat hati yang paling tenang sekalipun menjadi panik. Perjalanan pertama akan membawa kami berhadapan dengan hal - hal yang tidak berbatas. Luangkan waktu sejenak untuk mempersiapkan diri. Lantas masukilah padang gurun yang abadi...


1. Anda sedang menunggu seekor unta melewati padang gurun yang luas yang kelihatannya tidak akan berakhir. Anda telah berjalan sampai hampir kelelahan. Kata-kata apa yang akan dikatakan kepada unta yang telah membawa Anda sejauh ini ?

2. Tepat pada saat ketika Anda mengira akan mati kehausan, sebuah oase yang indah muncul. Tapi seseorang telah ada di sana sebelum Anda. Siapakah orang tersebut ? ( Gunakan nama dari orang yang Anda kenal )

3. Waktu berjalan dengan lambat di padang gurun, dan terasa seperti lama sekali sebelum cahaya dari sebuah kota muncul di kaki langit. Anda akhirnya mencapai tujuan. Apakah perasaan Anda ketika sampai ke akhir perjalanan ?

4. Waktunya telah tiba untuk berpisah dengan unta yang Anda tunggangi sejak lama. Saat Anda turun dari unta, seorang penunggang baru naik menggantikan tempat Anda. Siapa penunggang baru ini ? ( Sebutkan nama orang lain dalam hidup Anda )


Penjelasan :


Tema padang gurun dan unta melambangkan perjalanan ke arah kebebasan pribadi. secara spesifik, skenario ini menyingkap perasaan anda tentang perpisahan dengan kekasih. Jawaban menunjukkan bagaimana Anda bereaksi ketika saatnya tiba untuk berpisah.

1. Kata-kata yang Anda ucapkan kepada unta menyingkapkan apa yang akan di katakan kepada diri sendiri ketika menyadari bahwa cinta telah hilang. Apakah Anda mengatakan kata - kata dorongan seperti "Entah bagaimana caranya, kita pasti akan berhasil melaluinya !" atau "Jangan khawatir, ini tidak akan berlangsung selamanya" ? atau apakah ada rasa keputusasaan - "Kita tersesat..., tidak ada harapan... Aku rasa kita akan mati disini" ?

2. Dalam istilah psikologi, oase melambangkan kunci menyelesaikan masalah seseorang. Orang yang Anda temui disini dapat saja seseorang yang telah menolong dan menghibur anda di masa lalu atau orang tempat bersandar di saat - saat membutuhkan.

3. Kota tempat perjalanan berakhir merupakan pemulihan terhadap emosi saat pulih dari keadaan patah hati. Perasaan Anda, mencapai kota adalah perasaan sesungguhnya tentang akhirnya dapat mengatasi kehilangan orang yang dikasihi.

4. Penunggang baru adalah seorang dimana Anda merasakan adanya persaingan tersembunyi, iri hati, atau kebencian. Apakah orang yang disebut tadi adalah saingan cinta atau mungkin seseorang yang pernah membuat Anda patah hati ?


Sumber : Kokology 1, oleh Tadahiko Nagao & Isamu Saito

Friday, November 27, 2009

Black & White Safari Twilight


Vogue Nippon
As Twilight Falls in the Safari {Loves It!}
Model: Aline Weber
Photographer: Mark Segal
Stylist: George Cortina





PLuSH Empress...it's a Jungle by day, Safari by night!

High Maintenance Woman

Dang right, you have every right to be a High Maintenance Woman, Vogue Nippon says so!
Model: Anja Rubik
Photographer: Katja Rahlwes
Stylist: Sissy Vian



PLuSH Empress...says pose like your worth a trillion!

3 PLuSH Designer Fragrances

Looking for a succulent fragrance that will have you smelling sweet and have men barking up your tree like a police hound?

Try Fabulosity by Kimora Lee Simmons
{oriental floral-fruity}


Or try Burberry The Beat
{sparkling floral with notes of Ceylon tea, bergamot, iris, bluebell, cardamom, mandarin, pink pepper, vetiver, white musk and cedar}


Or Marc Jacobs Lola
{features pink peppercorn, pear d’anjou, ruby red grapefruit, fuchsia peony, rose, geranium, vanilla, tonka bean and creamy musk}

PLuSH Empress...Ladies, smell PLuSH, feel PLuSH!

More From Vogue Nippon

I just love the concept of the following editorial spread, Follow That Woman in Vogue Nippon. A man should follow a successful independent woman if he is fortunate to be her lifelong partner. Why, because women/sistas are doing it for themselves. We don't wait around anymore and he shouldn't wanna loose you.

Model: Edita Vilkeviciute
Photographer: Mikael Jansson
Styled: George Cortina







PLuSH Empress...lets her hair down often!

Anna Dello Russo and Wears Most Wanted!

I would have to say if someone asked me whose clothes I would most want to wear for a week my answer would be Vogue Nippon's fashion director Veteran, Anna Dello Russo. I mean check out her outfits! They are CRAZZZZY PLuSH!!!



















Anna rocked it better ^
Loving the middle outfit!
PLuSH Empress...I see you Anna, workin the block!

Tribal PLuSH

The women of ancient tribes are often the most powerful nurturers and important spirtual healers. Source
This particular image {above} is of the tribal women from the Amazon River Basin in South America. "These women often bath and swim in order to cool off from the extreme heat of the tropical rainforest. In addition, the meticulous personal hygiene of tribal women and girls helps them maintain their health in a harsh environment. The use of gourds as water containers indicate that these indigenous women are still living traditionally and not contaminated by the influence of western goods and culture. Tribal women are not modest or ashamed of their bodies as many westerners routinely cover up. At one time, virtually all the tribal women of the entire Amazon River Basin wore no clothes." Source.

So now that we've provided you with some history of tribal women perhaps one can appreciate the following images from D Mode magazine's contemporary interpretation of tribal women. The use of crazy colour schemes is not only truly reminiscent of quality styling, but can sometimes be difficult to execute. The colourful tongues add a nice finishing touch. Kudos!

Photography: Herring & Herring
Stylist: Laurean Ossorio

PLuSH Empress...fashion must pay homage to native tradition.